Senin, 01 Agustus 2011

Ikang Fawzi Suami Marissa Haque Berakting dalam Film "Negeri 5 Menara": surabaya post




Film yang didasarkan novel best seller karya A Fuadi ini dijadwal rilis Februari 2012

JAKARTA - Novel Negeri 5 Menara tercatat sebagai novel paling laris selama sejarah 37 tahun KG Grup. Penerbit sudah mencetak ulang sebanyak 12 kali, dan kini satu film dengan judul yang sama, siap ditayangkan.

Penulisnya, Ahmad Fuadi, mengungkap, pada awalnya ia hanya menulis pengalaman lima tahun lalu. Namun kini bukunya ternyata malah dibuat film dengan fantasi yang tidak terbatas.

Selain sebagai novel best seller, Negeri 5 Menara juga memenangi berbagai penghargaan seperti Anugerah Pembaca Indonesia dan nominasi Khatulistiwa Literary Award.

“Awalnya cuma menuliskan pengalaman lima tahun lalu. (Buku) saya akhirnya ditawari dijadikan film. Saya hanya mentok di buku, tapi ditawari dibuat film. Kalau buku itu kan fantasinya terbatas, kalau film akan lebih banyak fantasi, bisa sampai jutaan. Saya dan mas Aris (Salman Aristo) sudah ngobrol dulu sebelum produksi agar tek-toknya bagus. Ngobrolnya sudah beberapa kali,” ucap Ahmad Fuadi, Rabu (27/7).

Penulis skenario film, Salman Aristo, menganggap, mengangkat satu film dari novel adalah mencari gara-gara. Adaptasi dengan berbagai angle yang ada di dalam novel pun, diakui bukan perkara yang mudah.

“Kalau mengadaptasi novel ke film itu berarti cari gara-gara. Saya harus beradaptasi dengan angle. Saya sudah beberapa kali men-terjemahkan beberapa novel ke dalam film, ada yang introvert dan ekstrovert. Novel ini adalah salah satu novel yang ekstrovert karena penuh peristiwa,” katanya.

Berbagai lokasi dipilih sebagai tempat pembuatan film ini. Mulai dari Ponorogo, hingga London. “Lokasi syuting di Ponorogo, Bandung, Bukittingi, Danau Maninjau. Di Gontor, pertama kalinya kita syuting di sana, dan London,” ucap Afandi Abdurahman yang didapuk jadi sutradara.

Produser Eksekutif Negeri 5 Menara menyatakan, selama ini Indonesia masih kekurangan film bagus. Maka dari itu, film ini mencoba menghadirkan suatu yang inspiratif bagi masyarakat.

“Saya kira semua paham kita defisit film bagus dan inspiratif. Di televisi, banyak orang berantem dan mempertontotnkan kekerasan. Ke bioskop juga dapat pocong atau kuntilanak.

KG Production ingin mengisi layar lebar Indonesia yang inspiratif. Ini film pertama KG Production bekerjasama dengan Million Picture. Sebenarnya ada yang empat judul yang diproduksi, Garuda di Dadaku 2, Sang Penari, dan Negeri 5 Menara,” ujar produser eksekutif, Indra Yudistira.

Film Negeri 5 Menara bercerita tentang kehidupan 6 santri dari 6 daerah yang berbeda yang menuntut ilmu di Pondok Madani (PM), Ponorogo, Jawa Timur . Meskipun jauh dari rumah, mereka berhasil mewujudkan mimpinya dengan usaha yang keras.

Proses syuting film ini akan dimulai pada awal Agustus 2011 hingga pertengahan September 2011 di sejumlah lokasi seperti Ponorogo, Jakarta, Bandung, dan London. Sejumlah nama baru hasil casting di berbagai kota akan terlibat dalam film yang dijadwalkan rilis pada Februari 2012 ini.ins,eno

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=665420ce5dd937cb879537fcb2ff4845&jenis=c9f0f895fb98ab9159f51fd0297e236d

Ikang Fawzi Suami Marissa Haque dalam Film "Negeri 5 Menara"

FILM INDONESIA

Salman Aristo Setia Pada Benang Merah 'NEGERI 5 MENARA'


Salman Aristo Setia Pada Benang Merah 'NEGERI 5 MENARA'
Preskon Negeri 5 Menara ©Ruswanto


Kamis, 28 Juli 2011 07:30
Kapanlagi.com - Film NEGERI 5 MENARA siap menjadi oase dari banyaknya film horor seksual yang tayang di Indonesia. Menurut sang sutradara, film ini bergenre drama adventure, dengan sentuhan sedikit komedi.

"Ini adventure, drama, ada komedi, touch romance, sedih-sedihnya," ucap Afandi Abdurrahman, sutradara film ini ditemui di preskon NEGERI 5 MENARA, di Planet Hollywood Jakarta Selatan, Rabu (27/07).

Film ini cocok untuk ditonton oleh seluruh keluarga. Meski fokus utama tetap kepada bagaimana menjadi remaja di Indonesia namun tayangan ini cukup inspiratif untuk segala usia.

"Drama remaja Indonesia. Bercerita bagaimana menjadi remaja di Indonesia. Bisa juga ditonton keluarga. Valuenya dimulai dari visi seorang ibu, makanya cocok juga ditonton untuk keluarga," ucap Salman Aristo, yang menjadi penulis skenario.

Eksplorasi scene yang ada di novel untuk diangkat dalam sebuah film tentu tidak mudah. Terlebih novel ini adalah novel yang sangat laris. Salman Aristo pun mencoba tetap setia dengan benang merah cerita novel.

"Begitu banyak peristiwa bagus dan menginspirasi, tantangannya bagaimana setia terhadap ide besar yang bisa menginspirasi orang banyak. Itu yang harus dijaga. Karena ini beda medium, dari novel ke film, di sana pasti butuh adaptasi," tutup Salman Aristo. (kpl/ato/sjw)

Sumber: http://www.kapanlagi.com/showbiz/film/indonesia/salman-aristo-setia-dengan-benang-merah-negeri-5-menara.html

Ikang Fawzi Suami Marissa Haque Berakting dalam Film "Negeri 5 Menara"

'Negeri 5 Menara' Siap Ikuti Sukses 'Lasker Pelangi'

Entertainment * / Kamis, 28 Juli 2011 21:19 WIB
Sumber: http://www.metrotvnews.com/read/news/2011/07/28/59328/-Negeri-5-Menara-Siap-Ikuti-Sukses-Lasker-Pelangi-/

Metrotvnews.com, Jakarta: Setelah kesuksesan luar biasa yang terjadi pada LASKAR PELANGI, sepertinya semakin banyak novel laris yang dijadikan film di Indonesia. Kabar terbaru adalah novel NEGERI 5 MENARA siap menjadi pemegang tongkat estafet noval best seller yang difilmkan.

Sang penulis, Ahmad Fuady yang ditemui di preskon film NEGERI 5 MENARA di Planet Hollywood, Jakarta Selatan, Rabu (27/7) mengungkapkan bahwa sebelum diangkat menjadi film, sudah ada perjuangan perpindahan dari kisah nyata lalu novel sehingga menjadi film.

"Kami percaya ini produk yang bagus. Jadi diluncurkan di mana dan kapan saja pasti sukses. Kami harus optimis. Emang sih biayanya besar. Tapi kan karena produksi dan bukunya bagus. Jadi ini film mahal tapi sangat berkualitas. Kalo produser lain minta bagian London dipotong, saya go ahead aja," jelas sang eksekutif produser KG Production, Indra Yudistira.

Indra mengaku bahwa KG Production yang awalnya adalah PH milik Gramedia yakni Gramedia Film sudah cukup lama vakum dalam dunia film dikarenakan boomingnya film seks sehingga baru kali ini bersedia memproduksi film yang menginspirasi.

"Kalo ada yang bilang film ini tanpa bintang, coba lihat LASKAR PELANGI. Mereka juga gak ada bintang, alhamdulilah jadi 10 film terlaris. Contoh lain, GARUDA DI DADAKU, gak ada novelnya tapi laris juga. Jadi emang penonton Indonesia cari yang bagus, bukan bintangnya. Yang penting adalah gimana menghargai proses kreatif dalam adaptasi novel ke film aja sih," tutup penulis skenario, Salman Aristo. (kpl/RIE)

Waspada Online; Ikang Fawzi Suami Marissa Haque Terpilih Jadi Pemilik Ponpes di Jatim

Thursday, 28 July 2011 17:27 PDF Print E-mail
Film Negeri 5 Menara segera rilis
Ragam

WASPADA ONLINE

(Istimewa)

Anda penggemar novel Negeri 5 Menara? Ada kabar gembira. Sebentar lagi novel karya A. Fuadi ini akan diangkat ke layar lebar.


Satu lagi film bioskop yang diadaptasi dari novel laris; Negeri 5 Menara. Novel karya Ahmad Fuadi ini disebut-sebut sebagai mega best seller. Dalam waktu kurang dari 2 tahun, buku terbitan Gramedia ini dicetak sebanyak 12 kali dengan oplah lebih dari 200.000 eksemplar. Buku ini juga menjadi buku lokal yang paling banyak dicetak penerbit ini sepanjang 37 tahun terakhir.

Untuk versi film, penulisan skenario ditangani oleh Salman Aristo. Sebelumnya, pria ini juga menulis film box office yang diangkat dari layar lebar, Ayat-Ayat Cinta dan Laskar Pelangi. Selain menulis skenario, di sini ia juga menjabat sebagai salah satu produser. Sedangkan kursi sutradara diisi Affandi Abdul Rachman (Heartbreak.com).

Negeri 5 Menara versi film menampilkan 6 pemain baru yang akan mengisi jajaran pemeran utama Negeri 5 Menara. “Kami sengaja mengambil potensi talenta dari daerah-daerah yang sesuai dengan cerita novel. Ini penting, agar mereka lebih luwes dan memiliki ciri khas dari daerah masing-masing,” jelas Salman.

Mengapa tidak memasang artis terkenal untuk karakter utama? Menurut Indra Yudhistira selaku produser eksekutif, film laris tidak selalu bergantung pada bintang. “Dulu Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra masih belum dikenal sewaktu membintangi Ada Apa Dengan Cinta?” jawabnya.

Negeri 5 Menara berkisah tentang pemuda bernama Alif (Gazza Zubizzaretha) yang lahir di pinggir Danau Maninjau. Usai lulus SMP, ia ingin masuk ke SMA terkenal di Bukit Tinggi dan lanjut kuliah ke ITB. Impiannya kandas demi menuruti keinginan orangtuanya untuk masuk ke Pondok Madani di Ponorogo, Jawa Timur.

Awalnya, Alif merasa tak nyaman. Ia menganggap tempat itu bagai penjara. Tapi perlahan ia mulai menemukan teman. Ada Baso (Billy Sandi) dari Gowa, Atang (Rizki Ramdani) dari Bandung, Raja (Jiofani Lubis) dari Medan, Said (Ernest Samudera) dari Surabaya dan Dulmajid (Aris Adnanda Putra) dari Madura. Ke-6 sahabat ini memiliki cita-cita untuk menaklukkan dunia. Alif termotivasi dengan perkataan ustadznya; Man Jadda Wajada, yang artinya Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Berhasilkah mereka mewujudkan mimpi?

Film Negeri 5 Menara akan memulai syuting pada bulan Agustus. Direncanakan tayang pada Februari 2012. Masih lama, ya...

Editor: ANGGRAINI LUBIS

"Negeri 5 Menara" dari Ponorogo hingga London


Irfan Maullana | Eko Hendrawan Sofyan | Kamis, 28 Juli 2011 | 19:17 WIB
Dibaca: 792

|
Sumber: http://entertainment.kompas.com/read/2011/07/28/19170511/Negeri.5.Menara.dari.Ponorogo.hingga.London

IST
Negeri 5 Menara

JAKARTA, KOMPAS.com -- Setelah proses persiapan yang cukup panjang--dimulai pada Mei 2011--akhirnya film Negeri 5 Menara akan segera memasuki tahap pengambilan gambar. Dengan dukungan KG Production, Million Pictures akan memulai proses shooting pada awal Agustus 2011 ini.

"Semoga dengan persiapan yang cukup, kami bisa memastikan kalau film Negeri 5 Menara bisa mencapai ekspektasi kualitas dari pada penonton. Penonton film Indonesia mulai picky (pemilih), jadi kami harus pintar-pintar menciptakan sebuah film yang segar, memiliki cerita yang kuat, modern dan entertaining," jelas penulis skenario Negeri 5 Menara, Salman Aristo di Planet Hollywood, Jakarta, Rabu (27/7/2011).

Negeri 5 Menara yang disutradarai Affandi Abdul Rachman, memiliki susunan tim kerja syarat pengalaman, seperti Eros Eflin, Roy Rolang, hingga Citra Subiyakto. Indra Yudhistira sebagai produser eksekutif menambahkan, "Lewat susunan tim yang kuat, diharapkan film Negeri 5 Menara bisa menjadi sebuah karya yang bisa dibanggakan semua orang dan tentunya bisa menjadi inspirasi Indonesia," ujarnya.

Sesuai agenda produksi, Negeri 5 Menara memiliki empat tahapan shooting. Pertama, akan dilakukan di wilayah Ponorogo dan Pondok Modern Gontor (hingga pertengahan Agustus 2011). Kemudian tahap dua akan dilaksanakan di kota Bandung setelah Lebaran. Tahap tiga akan diambil di Bukittinggi dan Danau Maninjau, Sumatera Barat. Kemudian yang terakhir akan diambil langsung di kota London, Inggris.

Affandi atau yang kerap disapa Fandi berharap penonton bisa merasakan aura petualangan dalam film ini. "Negeri 5 Menara adalah sebuah petualangan seorang anak bangsa yang berlatar belakang sangat sederhana, namun karena keteguhan dan kerja keras, ia bisa sukses bukan saja di negeri sendiri, namun di tingkat dunia. Kami berharap semangat penonton bisa ikut merasa terbakar setelah menonton film ini," jabar Fandi.

Tidak hanya dari segi pengambilan gambar yang memiliki pendekatan segar, dalam pemilihan pemain pun, Negeri 5 Menara berusaha untuk menyuguhkan susunan yang fresh. Mulai dari Doni Alamsyah, Andhika Pratama, David Chalik, Inez Tagor, Mario Irwinsyah hingga pendatang baru seperti Eriska Rein dan Merayni Fauziah ikut meramaikan susunan pemain film tersebut.

Salah satu aktor yang akan kembali tampil adalah Ikang Fauzi yang akan memerankan Kiai Rais, pimpinan Pondok Madani, di mana Alif menimba ilmu. Pemeran Sahibul Menara (enam sahabat karib dalam novel Negeri 5 Menara) diperkuat oleh enam orang anak hasil proses casting dan open casting selama tiga bulan di Jakarta dan kota lain seperti Depok, Padang, Medan, Bandung, Surabaya dan Makassar.

Setelah workshop dan pelatihan intensif selama lebih dari satu bulan, mereka diharapkan dapat menjadi personifikasi yang tepat dari penggambaran di novel. Sebagai penulis novel Negeri 5 Menara, Ahmad Fuadi sangat antusias dan tidak sabar menunggu bagaimana film ini akan menggambarkan novel karyanya ini.

"Niat awal saya menulis adalah untuk bisa berbagi semangat dan inspirasi melalui cerita trilogi Negeri 5 Menara. Semoga dengan adanya film ini, inspirasi ini semakin menyebar luas dan bisa dinikmati lebih banyak orang. Dan mantera 'man jadda wajada' (siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil) yang menjadi spirit novel saya bisa diletupkan di setiap adegan dan alur cerita film ini. Mohon doa agar karya film ini bermanfaat buat kita semua," harap Fuadi.

Novel Negeri 5 Menara sebelumnya telah mendapat penghargaan sebagai buku terfavorit Anugerah Pembaca Indonesia 2010 dan nominasi Khatulistiwa Literary Award 2010. Novel ini juga memecahkan rekor penerbit Gramedia Pustaka Utama sebagai buku lokal terlaris dalam 37 tahun terakhir ini dan telah berhasil merebut hati para pembaca Indonesia. Seperti novel popular lainnya, banyak sekali pembaca yang sudah tidak sabar ingin menonton versi film Negeri 5 Menara.

Marissa Haque Gerakan 5000

Selasa, 02 November 2010 | 18:42 WIB
Marissa Haque Gerakan 5000

Bencana tsunami Mentawai dan meletusnya gunung Merapi yang telah merenggut ratusan korban jiwa. Mengetuk hati artis senior, Marissa Haque (48) untuk turun ke lapangan. Bersama mahasiswa LP3I, istri musisi dan penyanyi senior Ikang Fauwzi ini melakukan aksi penggalangan dana membantu korban bencana alam.

"Sejak bulan september lalu saya dinobatkan menjadi duta LP3I. Saat ini seluruh mahasiswa LP3I sedang menggalang dana yang diberi nama gerakan 5.000 untuk sumbangan letusan gunung merapi," kata Marissa Hague di hubungi KlikM.net.

Artis yang memiliki nama asli Marissa Grace Haque mengemukakan, dirinya sangat prihatin dengan musibah alam yang sampai saat ini belum selesai. Apalagi, sejak dua tahun belakangan ini, perempuan kelahiran Balikpapan, Kalimantan Timur, 15 Oktober 1962, masih beraktivitas sebagai mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) untuk meraih gelar MBA jurusan ekonomi bisnis. Karenanya hampir tiap minggu sekali dirinya pasti ke Yogyakarta.

"Saat mendengar letusan saya langsung menghubungi beberapa sahabat, dosen, orang-orang terdekat saya yang tinggal di sana. Alhamdulillah mereka semua selamat," terang Marissa.

Walaupun tidak merasakan menjadi korban dalam bencana tersebut, Marissa mengaku merasakan imbas dari tragedi yang menewaskan sejumlah orang ini.

"Saya dan suami belakangan ini sedang menyelesaikan kuliah untuk gelar MBA di UGM, kebetulan sekali mas Ikang seharusnya dalam minggu-minggu ini sudah bisa ujian untuk mendapatkan gelar MBA untuk studi Corporate Strategis Real Estate. Karena tragedi letusan gunung merapi itu, sepertinya mas ikang harus menunggu jadwal ujian sampai keadaan di sana dinyatakan aman. jadi kalau dibilang, semua ada hikmahnya untuk kami berdua dalam melatih kesabaran," tuturnya.

Karenanya dalam waktu dekat rencanya, pasangan selebritis ini akan berkunjung ke sana. Untuk itu saat ini seluruh mahasiswa LP3I sedang menggalang dana yang diberi nama gerakan 5.000 untuk sumbangan letusan gunung merapi.

"Seluruh mahasiswa LP3I se-Indonesia mencapai 20 ribu orang, mereka diwajibkan memberikan donasi minimal Rp5.000. Targetnya dalam beberapa hari akan terkumpul uang sekitar Rp100 juta. Biar bisa melihat dan membantu langsung, maka kami dan perwakilan akan turun langsung. Rasanya lebih puas," jelas Marissa. (Kayla)

Sumber: http://klikm.net/read/2634/marissa-haque-gerakan-5000

Eramuslim: PDIP Minta PKS 'Pinang' Marissa Haque Secara Resmi

Jumat, 11/08/2006 16:54 WIB | Versi Cetak

PDIP meminta PKS meyampaikan pinangan resmi atas pencalonan Marissa Haque, anggota F-PDIP, sebagai calon wakil gubernur Banten mendampingi Wakil Ketua F-PKS Zulkiflimansyah sebagai calon gubernur.

“Sampai sekarang belum ada. Termasuk dari Marissa. PKS tahulah soal etika itu. Tapi sampai sekarang surat resmi itu belum ada,” ujar Ketua DPP PDIP Panda Nababan kepada pers di gedung DPR, Jakarta, Jum’at (10/8).

Lantaran belum ada surat pinangan resmi dari PKS, lanjutnya, maka PDIP juga belum bisa memberikan respon atas ide tersebut. “Nanti kalau sudah sudah ada surat resmi dari PKS akan kita bahas,” katanya.

Panda juga mengungkapkan, pihak Marissa sendiri juga belum pernah menyampaikan hal tersebut ke DPP. Hal ini dapat dipahami karena PKS belum membicarkan secara resmi di tingkat DPP.

“Kita belum pernah ketemu. Secara person juga belum. Kita harapkan PKS segera menyampaikan secara resmi,” harap dia.

PDIP sendiri pada dasarnya tidak mempersoalkan pencalonan Marissa Haque untuk maju bersama kader PKS dalam pilkada Banten 2007 nanti. (dina)

Sumber: http://www.eramuslim.com/berita/nasional/pdip-